Nama : Ani Puji Lestari
Kelas : 4EB09
NPM : 20211909
Suatu kegiatan di bidang akuntansi pada saat ini
mengalami perkembangan yang pesat, dimana berbagai pengertian tentang akuntansi
muncul berdasarkan pada sudut pandang. American
Accounting Association mendefinisikan akuntansi sebagai proses identifikasi, pengukuran, dan
komunikasi informasi ekonomi untuk memungkinkan pembuatan
pertimbangan-pertimbangan dan keputusan-keputusan oleh para pemakai informasi
tersebut. Informasi ekonomi yang dihasilkan proses akuntansi merupakan
ikhtisar data transaksi keuangan perusahaan yang terjadi selama suatu periode
tertentu. Oleh karena itu, sasaran (objek) kegiatan akuntansi ialah transaksi
yang bersifat finansil (keuangan), atau transaksi yang pengaruhnya dapat diukur
dengan satuan uang.
Transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan
selama periode tertentu tidak hanya terjadi satu kali atau hanya satu jenis
transaksi, tetapi berdiri atas bermacam-macam transaksi yang terjadi
berulang-ulang. Oleh karena itu, semua data transaksi keuangan yang terjadi
dalam suatu periode tertentu harus diproses, sehingga menjadi data yang lebih
sederhana dan lebih berguna bagi pihak-pihak yang memerlukan data tersebut.
Rangkaian proses tersebut merupakan kegiatan akuntansi dalam menjalankan
fungsinya, yaitu menyediakan informasi keuangan perusahaan bagi semua pihak
yang memerlukan.
Akuntansi merupakan sistem informasi organisasi baik
bisnis maupun non-bisnis yang fungsinya menyajikan informasi keuangan untuk
pihak-pihak yang berkepentingan. Perkembangan hubungan organisasi dan bisnis
menuju hubungan global, mengharuskan rekaya informasi keuangan juga harus dapat
menghasilkan informasi yang dapat memenuhi kebutuhan organisasi global.
Selain itu, tujuan dari akuntansi adalah untuk
menyediakan informasi yang dapat digunakan oleh pengambil keputusan untuk
membuat keputusan ekonomi. Agar tujuan itu dapat tercapai, informasi yang
disediakan harus mampu memberikan informasi tentang alternatif penggunaan
sumber daya yang langka dalam melaksanakan aktivitas bisnis dan ekonomi.
Hubungan yang terjadi antara akuntansi dengan pengambil keputusan adalah bahwa
pengambil keputusan sangat membutuhkan informasi dan akuntansi menyediakan
informasi yang dibutuhkan oleh pengambil keputusan. Informasi tersebut
disediakan oleh akuntan dalam bentuk laporan keuangan sebagai hasil akhir dari
sistem akuntansi. Laporan ini didasarkan pada pengumpulan dan pemrosesan data
dari kejadian-kejadian ekonomi suatu entitas (Heti et al, 2005:2).
Dalam hal ini, akuntansi memainkan peranan yang
sangat penting dalam masyarakat. Sebagai cabang ilmu ekonomi, akuntansi
memberikan informasi mengenai suatu perusahaan dan transaksinya untuk
memfasilitasi keputusan alokasi sumber daya oleh para pengguna informasi
tersebut. Jika informasi yang dilaporkan dapat diandalkan dan bermanfaat, sumber
daya yang terbatas tersebut dialokasikan secara optimal, dan sebaliknya alokasi
sumber daya akan menjadi kurang optimal jika informasi kurang dapat diandalkan
atau tidak bermanfaat.
Proses akuntansinya pun tidaklah berbeda dengan
kualifikasi standar pelaporan tertentu yang diatur secara internasional maupun
lokal pada negara tertentu. Tapi penting untuk diketahui mengenai dimensi
internasional dari proses akuntansi pada tiap negara yang berbeda. Dimana
perbedaan itu meliputi : perbedaan budaya, praktik bisnis, struktur politik,
sistem hukum, nilai mata uang, tingkat inflasi lokal, resiko bisnis, dan serta
aturan perundang-undangan mempengaruhi bagaimana perusahaan multinasional
melakukan kegiatan operasionalnya dan memberikan laporan keuangannya.
Sekilas dari pernyataan diatas, muncul di benak kita
semua mengapa akuntansi internasional perlu untuk dipelajari? Mengutip dari
buku yang saya baca menurut Frederick & Gerhard (1997:9) bahwa kita harus
melihat kembali sejarah dari adanya akuntanasi. Sejarah akuntansi merupakan
sejarah internasional. Kronologi berikut ini menunjukkan bahwa akuntansi telah
meraih keberhasilan besar dalam kemampuannya untuk diterapkan dari satu kondisi
nasional ke kondisi lainnya sementara di pihak lain memungkinkan timbulnya
pengembangan terus-menerus dalam bidang teori dan praktik diseluruh dunia
Sebagai permulaan, sistem pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping), yang umumnya
dianggap sebagai awal penciptaan akuntansi seperti yang diketahui saat ini,
bermula dari sebuah kota di Italia pada abad ke-14 dan 15. Perkembangannya
didorong oleh pertumbuhan perdagangan internasional di Italia Utara selama masa
akhir abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk menemukan cara dalam
mengenakan pajak terhadap transaksi komersial. Sejak itu, “pembukuan ala Italia” beralih ke Jerman, Perancis, dan
negara-negara berdataran rendah. Dari sana, kemudian mencapai Inggris yang sebagai
penguasa ekonomi dunia selama abad ke-17 dan 18 membuat Inggris menjadi
misionaris yang ideal bagi akuntansi. Pengaruh Inggris menyebarkan
tehnik-tehnik akuntansi tidak hanya ke Amerika Utara tetapi keseluruh negara
persemakmuran Inggris yang ada waktu itu..
Perkembangan yang serupa juga terjadi ketika
akuntansi Belanda dibawa ke Indonesia dan Afrika Selatan. Perancis memastikan
bahwa Polinesia dan teritori-teritori yang diatur Perancis di Afrika bergantung
pada sistem akuntansi Perancis dan Jerman dalam memperluas pengaruh
akuntansinya antara lain ke Jepang, Swedia, dan Rusia.
Seiring dengan pertumbuhan pengaruh ekonomi Amerika
Serikat selama pertengahan pertama abad ke-20. Sekolah-sekolah bisnis membantu
perkembangan tersebut dengan merumuskan bidang-bidang masalah dan pada akhirnya
mengakuinya sebagai suatu disiplin ilmu akademik sendiri pada berbagai sekolah
tinggi dan universitas. Setelah Perang Dunia II, pengaruh akuntansi semakin
terasa dengan sendirinya pada Dunia Barat, khususnya di Jerman dan Jepang. Pada
tingkatan yang agak kurang, faktor yang sama juga dapat dilihat secara langsung
di negara-negara seperti Brasil, Israel, Meksiko, Filipina, Swedia, dan Taiwan.
Berkebalikan dengan sifat warisan akuntansi yang
internasional tersebut adalah bahwa di banyak negara, akuntansi tetap merupakan
masalah nasional, dengan standar dan praktik nasional yang melekat sangat erat
dengan hukum nasional dan aturan profesional. Walaupun perkembangan
nasionalitis yang luar biasa telah terjadi dalam akuntansi selama
periode-periode yang berbeda dan pada negara-negara yang berbeda, jelas
terdapat tradisi internasional yang seharusnya bisa membantu internasionalisasi
akuntansi saat ini. Hanya terdapat sedikit pemahaman atas ketentuan yang
sejenis dengan negara lain. Namun demikian, akuntansi melayani manusia dan
organisasi yang lingkup keputusannya semakin internasional.
Sekilas dari sejarah akuntansi yang terjadi diatas,
lingkungan suatu entitas ekonomi menjadi dinamis, akuntansi harus terus
berkembang sehingga mampu memberikan informasi yang diperlukan bagi pengambil
keputusan pada setiap perubahan lingkungan bisnis. Saat ini, kita hidup di
ekonomi global. Sumber-sumber alam, keuangan dan manusia dengan mudah dipindah
dari suatu negara ke negara lain dengan cepat, mudah, dan efisien. Akuntansi
internasional memberikan informasi yang berharga bagi pengambil keputusan di
era ekonomi global. Informasi ini dapat menolong dalam memutuskan alokasi
sumber daya yang memaksimalkan keuntungan.
Oleh karena itu, akuntansi internasional sangat penting untuk dipelajari.
Akuntansi Internasional didefinisikan sebagai
akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi di
negara-negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi. Definisi
ini meliputi kebutuhan dalam bidang keuangan, pajak, auditing, dan bidang
akuntansi lainnya. Selain itu juga meliputi perbedaan standar akuntansi dari
berbagai negara dan harmonisasi berbagai praktek akuntansi di Seluruh dunia
(Heti et al, 2005:2).
Akuntansi Internasional (atau multinasional atau
transnasional) adalah salah satu bidang keahlian yang diakui dalam bidang
akuntansi, bersama-sama dengan akuntansi pemerintah, akuntansi perpajakan,
auditing, akuntansi manajemen, akuntansi perilaku dan sistem informasi akuntansi
(Frederick, 1997:8).
Beberapa aspek yang menyebabkan terjadinya perbedaan
akuntansi di dunia antara lain faktor pertumbuhan ekonomi, inflasi, sistem
politik, pendidikan, profesi akuntan, peraturan perpajakan, dan pasar uang dan
modal.
1. Pertumbuhan
Ekonomi
Semakin pesat pertumbuhan ekonomi
semakin berkembang kegiatan bisnis dengan demikian juga semakin besar tuntutan
informasi akuntansi perusahaan dari pemakai informasi. Tuntutan akan informasi
akuntansi tersebut mencakup kualitas dan kuantitas informasi. Dengan demikian
semakin maju ekonomi suatu negara semakin kompleks akuntansinya.
2. Inflasi
Bagi negara-negara yang
berpengalaman mengalami inflasi cukup tinggi standar akuntansinya mencakup
standar akuntansi inflasi, sedangkan bagi negara-negara yang tidak pernah atau
tidak sadar akan infasi standar akuntansinya tidak mencakup masalah-masalah
inflasi.
3. Sistem
Politik
Untuk negara-negara yang menganut
sistem demokrasi, laporan keuangan yang disusun perusahaan di negara tersebut
cenderung lebih transparan, lebih rinci dan lengkap. Hal ini disebabkan oleh
tuntutan pemakai informasi yang kedudukannya kuat relatif sama dengan
perusahaan atau organisasi penyaji informasi keuangan.
4. Pendidikan
Semakin maju pendidikan suatu
negara semakin banyak ahli-ahli di bidang akuntansi. Semakin banyak ahli
semakin ‘canggih’ informasi akuntansi yang dapat diberikan kepada pemakai
informasi. Dengan semakin maju tingkat pendidikan akuntansi, semakin banyak
pula aktivitas riset di bidang akuntansi. Hasil-hasil riset tersebut akan menambah
kaulitas standar dan praktek-praktek akuntansi.
5. Profesi
Akuntan
Semakin maju tingkat pendidikan dan
ekonomi suatu negara, profesi akuntan juga semakin kuat. Semakin kuat profesi
akuntan, kemungkinan besar profesi tersebut dapat mendorong perbaikan dan
pengembangan akuntansi, baik standar akuntansi maupun praktek akuntansi. Selain
itu, semakin besar dan kuat profesi akuntansi, semakin besar kemungkinan
profesi tersebut dapat menjunjung tinggi independensinya.
6. Peraturan
Perpajakan
Undang-undang pajak di suatu negara
mempunyai pengaruh terhadap perkembangan standar dan praktek akuntansi. Di
negara Jerman dan Perancis peraturan perpajakan juga sekaligus mengatur
pelaporan keuangan sehingga laporan keungan fiskal sekaligus merupakan laporan
keuangan untuk pihak eksternal. Di Amerika Serikat, Inggris, dan Indonesia,
laporan keuangan eksternal diatur dengan standar akuntansi keuangan yang
berbeda dengan peraturan pajak. untuk kepentingan perpajakan, laporan
keuangankomersial di negara-negara yang disebut terakhir perlu dilakukan
penyesuaian fiskal.
7. Pasar
Uang dan Modal
Semakin maju pasar uang dan pasar
modal di suatu negara semakin maju pula akuntansinya. Hal ini disebabkan oleh
persyaratan perusahaan yang akan mendaftarkan sebagai perusahaan go publik di
pasar modal atau akan mendapatkan pinjaman di pasar uang. Di antara persyaratan
itu adalah penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi
keuangan dan harus diaudit oleh akuntan publik.
Akuntansi Internasional umumnya meliputi dua aspek
bahasan utama, yaitu deskripsi dan perbandingan akuntansi dan dimensi akuntansi
atas transaksi internasional. Pada aspek pertama, akuntansi internasional
membahas gambaran standar akuntansi dan praktek akuntansi di berbagai negara di
dunia serta membandingkan standar dan praktek akuntansi tersebut pada
masing-masing negara yang dibahas. Selain itu, aspek akuntansi pada transaksi
internasional membahas mengenai pelaporan keuangan, penjabaran, dan transaksi
valas, sistem informasi, penganggaran, sistem penilaian kinerja, perpajakan dan
audit internasional.
Adapun Manfaat dan tujuan dari adanya Akuntansi
Internasional adalah sebagai berikut :
1. Manfaat
Akuntansi Internasional secara tehnis dan sosial :
a. Akuntansi
harus mengantisipasi kebutuhan masyarakat, dan
b. Akuntansi
harus mencerminkan kondisi budaya, ekonomi, hukum, sosial, dan politik dalam
operasinya.
2. Tujuan
Akuntansi Internasional adalah :
a. Mengidentifikasi
sejarah perkembangan akuntansi internasional.
b. Memperkenalkan
berbagai perbedaan nasional dalam akuntansi di dunia.
c. Meringkas
evolusi bisnis sampai zaman modern.
d. Membahas
pentingnya dimensi akuntansi dalam bisnis global dan topik-topik penting yang
membentuk akuntansi internasional.
IFRS (International
Financial Accounting Standard) merupakan standar akuntansi yang diterbitkan
oleh International Accounting Standard Board (IASB). Standar Akuntansi
Internasional disusun oleh empat organisasi utama dunia, yaitu Badan Standar
Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi
Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasional (IFAC).
IFRS merupakan suatu upaya untuk memperkuat
arsitektur keuangan global dan mencari solusi jangka panjang terhadap kurangnya
transparansi informasi keuangan. Tujuan IFRS sendiri adalah untuk memastikan
bahwa laporan keuangan interim perusahaan untuk periode-periode yang masukan
dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang :
1. Transparansi
bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan.
2. Menyediakan
titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS.
3. Dapat
dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna.
Alasan perusahaan untuk go international dibuktikan dengan survei yang dilakukan oleh Deloitte Touche Tohmatsu Internationaly
terhadap 400 perusahaan di 20 negara maju, beberapa alasan itu diantaranya
adalah :
a. Kesempatan
untuk tumbuh dan berkembang.
b. Kurangnya
ketergantungan pada ekonomi dalam negeri.
c. Permintaan
konsumen.
d. Rendahnya
Kos.
Selain itu, juga dikemukakan beberapa alasan mengapa
perusahaan tidak melanjutkan usahanya untuk go
public, yaitu :
a. Kesalahan
perkiraan pemasaran yang terlalu tinggi
b. Kesalah
operasional
c. Masalah
dengan partner bisnis
d. Konflik
politik
Dari pernyataan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
akuntansi internasional perlu dipelajari. Hal ini karena akuntansi
internasional mempunyai peranan sangat penting dalam masyarakat. Dimana
akuntansi sangat membantu memberikan informasi yang berguna bagi suatu
perusahaan. Jika informasi tersebut dapat diandalkan, maka dapat dikatakan
bahwa informasi tersebut sangat bermanfaat untuk pengambilan keputusan bagi
para pemakai informasi tersebut.
Hal ini karena akuntansi mencakup beberapa proses
yang luas, seperti pengukuran, pengungkapan, dan auditing. Pengukuran adalah proses mengidentifikasikan, mengelompokkan dan
menghitung aktivitas ekonomi atau transaksi. Pengukuran ini memberikan masukan
mendalam mengenai profitabilitas operasi suatu perusahaan dan kekuatan posisi
keuangannya. Pengungkapan adalah
proses dimana pengikhtisaran akuntansi dikomunikasikan kepada para pengguna
yang diharapkan. Bidang ini memusatkan perhatian pada isu-isu seperti apa yang
akan dilaporkan, kapan, dengan cara apa, dan kepada siapa. Auditing adalah proses dimana kalangan profesional akuntansi khusus
auditor) melakukan atestasi (pengujian) terhadap keandalan proses pengukuran
dan komunikasi. Apabila auditor internal adalah karyawan perusahaan yang
bertanggung jawab kepada manajemen, maka auditor eksternal adalah pihak bukan
karyawan yang bertanggung jawab kepada manajemen, maka melakukan atestasi bahwa
laporan keuangan perusahaan disusun menurut Standar Akuntansi yang berlaku
umum.
Dalam hal ini Akuntansi Internasional memperluas
akuntansi yang bertujuan umum (general
purpose), yang berorientasi nasional, dalam arti luas untuk : (1) analisa
komparatif internasional, (2) pengukuran dan isu-isu pelaporan akuntansinya
yang unik bagi transaksi-transaksi bisnis multinasional dan bentuk bisnis
perusahaan multinasional, (3) kebutuhan akuntansi bagi pasar-pasar keuangan
internasional, dan (4) harmonisasi akuntansi di seluruh dunia dan harmonisasi
keragaman pelaporan keuangan melalui aktivitas-aktivitas politik, organsiasi,
profesi dan pembuatan standar.
Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan
komparabilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan
seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam. Secara sederhana
pengertian harmonisasi standar akuntansi dapat diartikan bahwa suatu negara
tidak mengikuti sepenuhnya standar yang berlaku secara Internasional. Negara
tersebut hanya membuat agar standar akuntansi yang mereka miliki tidak
bertentangan dengan standar akuntansi Internasional.
Sumber
:
-
Frederick, D.S., dan Mueller Gerhard G.
1997. Akuntansi Internasional, Edisi ke-2.
Jakarta : Salemba Empat.
-
Triaswati Heti., Wasisto Arief., dan
Sholihin Mahfud. 2005. Akuntansi
Internasional, Cetakan Pertama. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar