Nama
: Ani Puji Lestari
Kelas
: 1EB07
Npm
: 20211909
Fak / Jurusan : Ekonomi / Akuntansi
1. Perdagangan Antar Negara
Beberapa alasan mengapa
suatu negara memerlukan negara lain dalam kehidupan ekonominya adalah :
1) Tidak semua kebutuhan masyarakat dapat
dipenuhi oleh komoditi yang dihasilkan di dalam negeri, sehingga untuk memenuhi
kebutuhan tersebut, harus dilakukan impor dari negara yang memproduksinya.
Sebagai contoh, meskipun negara Arab adalah negara yang kaya, namun tidak dapat
menghasilkan karet untuk bahan baku ban mobil, sepatu, atau sandal. Tentunya
memenuhi kebutuhan bahan baku karet tersebut harus membelinya dari
negara-negara yang menghasilkannya (negara adia misalnya).
2) Karena terbatasnya konsumen, tidak semua
hasil produksi dapat dipasarkan di dalam negeri, sehingga perlu dicari pasar
diluar negeri. Untuk itulah suatu negara membutuhkan negara lain untuk
perluasan pasar bagi produknya.
3) Sebagai sarana untuk melakukan proses
alih teknologi. Dengan membeli produk asing suatu negara dapat mempelajari
bagaimana produk tersebut dibuat dan dipasarkan, sehingga dalam jangka panjang
dapat melakukan produksi untuk barang yang sama.
4) Perdagangan antar negara sebagai salah
satu cara membina persahabatan dan kepentingan-kepentingan politik lainnya.
5) Secara ekonomis dan matematis perdagangan
antar negara dapat mendatangkan tambahan keuntungan dan efisiensi dari
dilakukannya tindakan spesialisasi produksi dari negara-negara yang memiliki
keuntungan mutlak dan/atau keuntungan berbanding.
2. Hambatan Perdagangan Antar Negara
Meskipun setiap negara
menyadari bahwa perdagangan negaranya dengan negara lain harus terlaksana
dengan baik, lancar, dan saling menguntungkan, namun seringkali negara-negara
tersebut membuat suatu kebijaksanaan dalam sektor perdagangan luar negeri yang
justru menimbulkan hambatan dalam proses transaksi perdagangan luar negeri.
Namun demikian, dengan
mulai dicetuskannya era perdagangan bebas, maka hambatan-hambatan yang selama
ini cukup menggelisahkan akan dicoba untuk dikurangi dan jika mungkin
dihapuskan.
3. Neraca Pembayaran Luar Negeri indonesia
Seperti halnya bentuk
neraca keuangan lazimnya, maka neraca pembayaran luar negeri Indonesia juga
merupakan suatu bentuk pelaporan yang sistematis mengenai segala transaksi
ekonomi yang akibatnya oleh adanya kebijaksanaan dan kegiatan ekonomi di sektor
luar negeri. Dengan demikian dalam neraca ini juga terdapat pos yang merupakan
arus dana masuk (umumnya ditandai dengan +) dan ada pos yang merupakan arus
dana keluar (ditandai dengan -).
Namun demikian, secara
singkat pos-pos dalam neraca pembayaran luar negeri Indonesia tersebut dapat
dikelompokkan ke dalam berikut :
a. Neraca perdagangan, yang merupakan
kelompok transaksi-transaksi yang berkaitan dengan kegiatan ekspor dan Impor
barang, baik migas maupun non-migas.
b. Neraca jasa, merupakan kelompok
transaksi-transaksi yang berkaitan dengan kegiatan ekspor impor di bidang jasa.
c. Neraca berjalan, merupakan hasil
penggabungan antara neraca perdagangan dan neraca jasa. Jika lebih banyak pos
arus kas masuknya (ekspor) maka nilai neraca berjalan ini akan surplus, begitu
pulas sebaliknya.
d. Neraca lalu-lintas modal, merupakan
kelompok pos-pos yang berkaitan dengan lalu-lintas modal pemerintah bersih
(selisih antara pinjaman dan pelunasan hutang pokok) dan lalu-lintas modal
bersih lainnya yang merupakan selisih penerimaan penanaman modal asing dengan
pembayaran BUMN.
e. Selisih yang belum diperhitungkan.
f. Neraca lalu lintas moneter, yang
merupakan kelompok pos-pos yang berkaitan dengan perubahan cadangan devisa.
4. Peran Kurs Valuta Asing
Kurs valuta asing
sering diartikan sebagai banyaknya nilai mata uang suatu negara (Rupiah
misalnya) yang harus dikorbankan/dikeluarkan untuk mendapatkan satu unit mata
uang asing (Dollar misalnya). Sehingga dengan kata lain, jika kita gunakan
contoh Rupiah dan Dollar, maka kurs valuta asing adalah nilai tukar yang
menggambarkan banyaknya Rupiah yang harus dikeluarkan untuk mendapat satu unit
Dollar dalam kurun waktu tertentu.
Sulit untuk mendapatkan
informasi kapan pertama kali dan dengan nilai berapa Dollar dihargai dengan
mata uang Rupiah. Lepas dari semua itu, perubahan kurs suatu mata uang terhadap
mata uang lainnya secara prinsip hanya disebabkan karena adanya perubahan
kekuatan permintaan dan penawaran terhadap mata uang asing yang akan
dipertukarkan, yang sebenarnya identik dengan kekuatan permintaan dan penawaran
akan komoditi yang diperdagangkan.
Resensi :
Ø Aries Budi S., 1996, Buku Paket
Perekonomian Indonesia, Universitas Gunadarma, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar