Nama
: Ani Puji Lestari
Kelas
: 1EB07
Npm
: 20211909
Fak / Jurusan : Ekonomi / Akuntansi
- Pengangguran
·
Definisi
Pengangguran
Pengangguran
sering diartikan sebagai angkatan kerja yang belum bekerja atau bekerja secara
tidak optimal.
Pengertian
pengangguran sendiri adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (umur 15
sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang
yang tidak sedang mencari kerja, contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa
sekolan SMP, SMA, Mahasiswa Perguruan Tinggi, dan lain sebagainya yang karena
sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan.
Berdasarkan
pengertian tersebut, maka pengangguran dapatdibedakan menjadi tiga macam :
1) Pengangguran
Terbuka (Open Unemployment)
Pengangguran
terbuka adalah tenaga kerja yang betul-betul tidak mempunyai pekerjaan.
Pengangguran ini terjadi ada yang karena belum mendapat pekerjaan padahal
telah berusaha secara maksimal dan ada juga yang karena malas
mencari pekerjaan atau malas bekerja.
2) Pengangguran
Terselubung (Disguessed Unemployment)
Pengangguran
terselubung yaitu pengangguran yang terjadi karena terlalu banyaknya tenaga
kerja untuk satu unit pekerjaan padahal dengan mengurangi tenaga kerja tersebut
sampai jumlah tertentu tetap tidak mengurangi jumlah produksi.
Pengangguran terselubung bisa juga terjadi karena seseorang yang bekerja tidak
sesuai dengan bakat dan kemampuannya, akhirnya bekerja tidak optimal.
·
Ciri-ciri Pengangguran
di Indonesia
Beberapa
hal yang menyebabkan pengangguran antara lain :
a) Penduduk
yang relatif banyak
Pertambahan
penduduk yang semakin meningkat setiap tahunnya mempengaruhi mata pencaharian
yang semakin sulit, sehingga banyak pengangguran yang harus bersaing untuk
mendapatkan pekerjaan.
b) Pendidikan
dan keterampilan yang rendah
Dengan
adanya pendidikan dan keterampilan dapat mempengaruhi pekerjaan yang akan
diperoleh. Tetapi, jika seseorang tidak memiliki hal tersebut hanya dapat
mempersulit suatu pekerjaan yang akan diperoleh.
c) Angkatan
kerja tidak dapat memenuhi persyaratan yang diminta dunia kerja
Seseorang
yang ingin mendapatkan pekerjaan tidak jauh dari peran serta perusahaan dalam
mencari seorang calon karyawan yang memenuhi kriteria dari persyaratan yang
telah ditentukan.
d) Teknologi yang
semakin modern
Perusahaan
biasanya akan mencari calon karyawan yang dapat mengikuti perkembangan
teknologi yang semakin berkembang setiap tahunnya. Dan apabila seseorang tidak
mampu untuk menguasai teknologi tersebut, maka sulitlah untuk seorang
pengangguran mendapatkan pekerjaan.
e) Pengusaha
yang selalu mengejar keuntungan dengan cara
melakukan penghematan-penghematan.
Hal
ini terjadi saat perusahaan tidak ingin mengalami kebangkrutan, sehingga dia
melakukan penghematan tanpa memikirkan berapa banyak karyawannya yang akan
menjadi pengangguran akibat hal tersebut.
f) Penerapan rasionalisasi
Suatu
perusahaan biasanya mencari seorang karyawan yang dapat menerapkan sikap yang
bertanggung jawab dan berfikiran logis dalam kesehariannya bekerja.
g) Adanya
lapangan kerja musiman
Setiap
tahunnya lapangan pekerjaan selalu dipenuhi oleh ribuan pengangguran yang ingin
bekerja. Tapi dari ribuan orang tersebut hanya sedikitnya yang dipilih oleh
suatu perusahaan.
h) Ketidakstabilan
perekonomian, politik dan keamanan suatu negara.
Ketidakstabilan
perekonomian atau dalam pemenuhan kebetuhan akan mempengaruhi banyaknya
pengangguran yang sulit untuk menyesuaikan kebutuhannya setiap hari.
- Inflasi
Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah
suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu)
berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor,
antara lain :
1) Konsumsi
masyarakat yang meningkat,
2) Berlebihnya
likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi,
3) Sampai
termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.
Dengan
kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi
adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga.
Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi.
Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi
jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling mempengaruhi.
Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan
persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai
penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi,
dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator.
Ø Hubungan
Inflasi dengan pengangguran
Dapat
disebabkan oleh dua hal, yaitu :
1. Tarikan
permintaan (kelebihan likuiditas/uang/alat tukar)
Inflasi
tarikan permintaan (Ingg: demand
pull inflation) terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan dimana
biasanya dipicu oleh membanjirnya likuiditas di pasar sehingga terjadi
permintaan yang tinggi dan memicu perubahan pada tingkat harga. Bertambahnya
volume alat tukar atau likuiditas yang terkait dengan permintaan terhadap
barang dan jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi tersebut.
Meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi itu kemudian menyebabkan
harga faktor produksi meningkat.
Jadi, inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan total sewaktu
perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employment dimanana
biasanya lebih disebabkan oleh rangsangan volume likuiditas dipasar yang
berlebihan. Membanjirnya likuiditas di pasar juga disebabkan oleh banyak faktor
selain yang utama tentunya kemampuan bank sentral dalam mengatur peredaran
jumlah uang, kebijakan suku bunga bank sentral, sampai dengan aksi spekulasi
yang terjadi di sektor industri keuangan.
2. Kedua
adalah desakan (tekanan) produksi dan/atau distribusi (kurangnya produksi
(product or service) dan/atau juga termasuk kurangnya distribusi
Inflasi
desakan biaya (Ingg: cost
push inflation) terjadi akibat adanya kelangkaan produksi dan/atau juga termasuk
adanya kelangkaan distribusi, walau permintaan secara umum tidak ada perubahan
yang meningkat secara signifikan. Adanya ketidak-lancaran aliran distribusi ini
atau berkurangnya produksi yang tersedia dari rata-rata permintaan normal dapat
memicu kenaikan harga sesuai dengan berlakunya hukum permintaan-penawaran, atau
juga karena terbentuknya posisi nilai keekonomian yang baru terhadap produk
tersebut akibat pola atau skala distribusi yang baru. Berkurangnya produksi
sendiri bisa terjadi akibat berbagai hal seperti adanya masalah teknis di
sumber produksi (pabrik, perkebunan, dll), bencana alam, cuaca, atau kelangkaan
bahan baku untuk menghasilkan produksi tersebut, aksi spekulasi (penimbunan),
dll, sehingga memicu kelangkaan produksi yang terkait tersebut di pasaran.
Begitu juga hal yang sama dapat terjadi pada distribusi, dimana dalam hal ini
faktor infrastruktur memainkan peranan yang sangat penting.
Meningkatnya
biaya produksi dapat disebabkan 2 hal, yaitu :
a. Kenaikan
harga, misalnya bahan baku, dan
b. Kenaikan
upah/gaji, misalnya kenaikan gaji PNS akan mengakibatkan usaha-usaha swasta
menaikkan harga barang-barang.
Referensi :
Ø Ritonga,
T, M, dkk. 2007. “Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas X”. Jakarta:PHIBETA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar