Nama
: Ani Puji Lestari
Kelas
: 1EB07
Npm
: 20211909
Fak / Jurusan :
Ekonomi / Akuntansi
Pengertian Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara adalah suatu daftar atau penjelasan terperinci mengenai
penerimaan dan pengeluaran Negara untuk suatu jangka waktu tertentu biasanya
satu tahun.
Tujuan APBN adalah untuk memelihara
stabilitas ekonomi dan mencegah terjadinya anggaran yang defisit.
1.
Perkembangan Dana Pembangunan Indonesia
Dari segi perencanaan pembangunan di Indonesia, APBN
adalah merupakan konsep perencanaan pembangunan yang memiliki jangka pendek,
karena itulah APBN selalu disusun setiap tahun.
Seperti namanya, maka secara garis besar APBN dari
pos-pos seperti dibawah ini :
o
Dari sisi penerimaan, terdiri atas pos
penerimaan dalam negeri dan penerimaan pembangunan.
o
Sedangkan dari sisi pengeluaran terdiri dari
pos pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan.
Adapun resiko jika kekurangan dana ditutupi dengan pinjaman
luar negeri adalah adanya kewajiban mengembalikan pinjaman tersebut berikut
bunganya, hal ini akan semakin ringan jika sifat pinjamannya adalah lunak dan
jangka waktunya cukup panjang. Namun perlu diingat bahwa besarnya oinjaman
tersebut dalam mata uang kita sangat dipengaruhi oleh konjungtor perekonomian
dunia (kurs mata uang dolar terutama).
Langkah pemerintah untuk memperbaiki keadaan
anggaran pembangunan tersebut antara lain dengan menerapkan prinsip anggaran
yang berimbang dan dinamis. Berimbang dalam arti pemerintah berusaha bahwa
pengeluaran pemerintah akan selalu disesuaikan dengan penerimaannya. Sedangkan
dinamis diartikan bahwa akan selalu diusahakan adanya peningkatan yang terus
menerus terhadap penerimaan negara sesuai dengan peningkatan kegiatan
pembangunan di Indonesia.
Langkah lainnya adalah dengan selalu bertumpu
pada TRILOGI PEMBANGUNAN dalam setiap perencanaan pembangunan yang akan
dilakukan.
2. Proses Penyusunan Anggaran
Tahap penyusunan APBN dilakukan dengan menggunakan sistem
Akuntansi yang sudah disesuaikan untuk menghassilkan dokumentasi pencatatan
sebagai laporan pelaksanaan APBN oleh eksekutif, baik berupa laporan triwulan
maupun laporan tahunan sebagai laporan pertanggungjawaban kepada DPR. Informasi ini bersifat terbuka, dan dapat dipergunakan sebagai alat
kontrol alokasi keuangan negara dan mengecek kesesuaian alokasi dengan rencana,
tujuan, dan sasaran.
3. Perkiraan Penerimaan Negara
Secara garis besar sumber penerimaan negara berasal dari
:
a. Penerimaan dalam negeri,
b. Penerimaan pembangunan
Meskipun telah ditempuh berbagai upaya untuk meningkatkan
tabungan pemerintah, namun karena laju pembangunan yang demikian cepat, maka
dana tersebut masih perlu dilengkapi dengan tunjangan yang berasal dari luar
negeri. Meskipun untuk selanjutnya bantuan luar negeri (hutang bagi Indonesia)
tersebut makin meningkat jumlahnya, namun selalu diupayakan suatu mekanisme
pemanfaatan dengan prioritas sektor-sektor yang lebih produktif. Dengan
demikian bantuan luar negeri tersebut dapat dikelola dengan baik (terutama
dalam hal pengembalian cicilan pokok dan bunganya).
4. Perkiraan Pengeluaran Negara
Secara garis besar, pengeluaran negara dikelompokkan
menjadi dua yakni :
a. Pengeluaran rutin, dan
b. Pengeluaran pembangunan.
a) Pengeluaran Rutin Negara
Pengeluaran rutin negara adalah pengeluaran yang dapat
dikatakan selalu ada dan telah terencana secara rutin, diantaranya :
1) Pengeluaran untuk belanja pegawai
2) Pengeluaran untuk belanja barang
3) Pengeluaran untuk subsidi daerah otonom
4) Pengeluaran untuk membayar bunga dan cicilan hutang
b) Pengeluaran Pembangunan
Secara garis besar, yang termasuk dalam pengeluaran
pembangunan diantaranya adalah :
1) Pengeluaran pembangunan untuk berbagai departemen/lembaga negara,
diantaranya untuk membiayai proyek-proyek pembangunan sektoral yang menjadi
tanggung jawab masing-masing departemen/lembaga negara bersangkutan.
2) Pengeluaran pembangunan untuk anggaran pembangunan daerah (Dati I dan II).
3) Pengeluaran Pembangunan lainnya.
5. Dasar Perhitungan Perkiraan Penerimaan Negara
Untuk memperoleh hasil perkiraan penerimaan negara, ada
beberapa hal pokok yang harus diperhatikan. Hal-hal tersebut adalah :
1. Penerimaan dalam negeri dari MIGAS
Faktor-faktor yang mempertimbangkan adalah :
a. Produksi minyak rata-rata per hari
b. Harga rata-rata ekspor minyak mentah
2. Penerimaan dalam negeri di luar MIGRAS
Faktor-faktor yang dipertimbangkan adalah :
a. Pajak penghasilan
b. Pajak pertmabhan nilai
c. Bea masuk
d. Cukai
e. Pajak ekspor
f. Pajak bumi dan bangunan
g. Bea materai
h. Pajak lainnya
i.
Penerimaan bukan pajak
j.
Penerimaan dari hasil penjualan BBM
3. Penerimaan Pembangunan
Terdiri dari penerimaan bantuan program dan bantuan
proyek.
Resensi
:
Ø Aries
Budi S., 1996, Buku Paket Perekonomian Indonesia, Universitas Gunadarma,
Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar