My Blog


Jumat, 04 Mei 2012

Pertemuan ke – 9 Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

Nama              : Ani Puji Lestari
Kelas               : 1EB07
Npm                : 20211909
Fak / Jurusan   : Ekonomi / Akuntansi


Pengertian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara adalah suatu daftar atau penjelasan terperinci mengenai penerimaan dan pengeluaran Negara untuk suatu jangka waktu tertentu biasanya satu tahun.
Tujuan APBN adalah untuk memelihara stabilitas ekonomi dan mencegah terjadinya anggaran yang defisit.
1.      Perkembangan Dana Pembangunan Indonesia
Dari segi perencanaan pembangunan di Indonesia, APBN adalah merupakan konsep perencanaan pembangunan yang memiliki jangka pendek, karena itulah APBN selalu disusun setiap tahun.
Seperti namanya, maka secara garis besar APBN dari pos-pos seperti dibawah ini :
o   Dari sisi penerimaan, terdiri atas pos penerimaan dalam negeri dan penerimaan pembangunan.
o   Sedangkan dari sisi pengeluaran terdiri dari pos pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan.
Adapun resiko jika kekurangan dana ditutupi dengan pinjaman luar negeri adalah adanya kewajiban mengembalikan pinjaman tersebut berikut bunganya, hal ini akan semakin ringan jika sifat pinjamannya adalah lunak dan jangka waktunya cukup panjang. Namun perlu diingat bahwa besarnya oinjaman tersebut dalam mata uang kita sangat dipengaruhi oleh konjungtor perekonomian dunia (kurs mata uang dolar terutama).
Langkah pemerintah untuk memperbaiki keadaan anggaran pembangunan tersebut antara lain dengan menerapkan prinsip anggaran yang berimbang dan dinamis. Berimbang dalam arti pemerintah berusaha bahwa pengeluaran pemerintah akan selalu disesuaikan dengan penerimaannya. Sedangkan dinamis diartikan bahwa akan selalu diusahakan adanya peningkatan yang terus menerus terhadap penerimaan negara sesuai dengan peningkatan kegiatan pembangunan di Indonesia.
Langkah lainnya adalah dengan selalu bertumpu pada TRILOGI PEMBANGUNAN dalam setiap perencanaan pembangunan yang akan dilakukan.

2.      Proses Penyusunan Anggaran
Tahap penyusunan APBN dilakukan dengan menggunakan sistem Akuntansi yang sudah disesuaikan untuk menghassilkan dokumentasi pencatatan sebagai laporan pelaksanaan APBN oleh eksekutif, baik berupa laporan triwulan maupun laporan tahunan sebagai laporan pertanggungjawaban kepada DPR. Informasi ini bersifat terbuka, dan dapat dipergunakan sebagai alat kontrol alokasi keuangan negara dan mengecek kesesuaian alokasi dengan rencana, tujuan, dan sasaran.

3.      Perkiraan Penerimaan Negara
Secara garis besar sumber penerimaan negara berasal dari :
a.       Penerimaan dalam negeri,
b.      Penerimaan pembangunan
Meskipun telah ditempuh berbagai upaya untuk meningkatkan tabungan pemerintah, namun karena laju pembangunan yang demikian cepat, maka dana tersebut masih perlu dilengkapi dengan tunjangan yang berasal dari luar negeri. Meskipun untuk selanjutnya bantuan luar negeri (hutang bagi Indonesia) tersebut makin meningkat jumlahnya, namun selalu diupayakan suatu mekanisme pemanfaatan dengan prioritas sektor-sektor yang lebih produktif. Dengan demikian bantuan luar negeri tersebut dapat dikelola dengan baik (terutama dalam hal pengembalian cicilan pokok dan bunganya).

4.      Perkiraan Pengeluaran Negara
Secara garis besar, pengeluaran negara dikelompokkan menjadi dua yakni :
a.       Pengeluaran rutin, dan
b.      Pengeluaran pembangunan.

a)      Pengeluaran Rutin Negara
Pengeluaran rutin negara adalah pengeluaran yang dapat dikatakan selalu ada dan telah terencana secara rutin, diantaranya :
1)      Pengeluaran untuk belanja pegawai
2)      Pengeluaran untuk belanja barang
3)      Pengeluaran untuk subsidi daerah otonom
4)      Pengeluaran untuk membayar bunga dan cicilan hutang

b)      Pengeluaran Pembangunan
Secara garis besar, yang termasuk dalam pengeluaran pembangunan diantaranya adalah :
1)    Pengeluaran pembangunan untuk berbagai departemen/lembaga negara, diantaranya untuk membiayai proyek-proyek pembangunan sektoral yang menjadi tanggung jawab masing-masing departemen/lembaga negara bersangkutan.
2)      Pengeluaran pembangunan untuk anggaran pembangunan daerah (Dati I dan II).
3)      Pengeluaran Pembangunan lainnya.

5.      Dasar Perhitungan Perkiraan Penerimaan Negara
Untuk memperoleh hasil perkiraan penerimaan negara, ada beberapa hal pokok yang harus diperhatikan. Hal-hal tersebut adalah :
1.      Penerimaan dalam negeri dari MIGAS
Faktor-faktor yang mempertimbangkan adalah :
a.       Produksi minyak rata-rata per hari
b.      Harga rata-rata ekspor minyak mentah

2.      Penerimaan dalam negeri di luar MIGRAS
Faktor-faktor yang dipertimbangkan adalah :
a.       Pajak penghasilan
b.      Pajak pertmabhan nilai
c.       Bea masuk
d.      Cukai
e.       Pajak ekspor
f.       Pajak bumi dan bangunan
g.      Bea materai
h.      Pajak lainnya
i.        Penerimaan bukan pajak
j.        Penerimaan dari hasil penjualan BBM

3.      Penerimaan Pembangunan
Terdiri dari penerimaan bantuan program dan bantuan proyek.

Resensi :
Ø  Aries Budi S., 1996, Buku Paket Perekonomian Indonesia, Universitas Gunadarma, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar