Review 18 :
Abstrak, Pendahuluan
Abstrak, Pendahuluan
Pengaruh Kualitas Sumber Daya
Manusia Pengelola Koperas Terhadap Perkembangan Koperasi Unit Desa di Kabupaten
Nias
Oleh :
Atozisochi Daeli, Amru Nasution,
Matias Siagian
Jurnal Studi Pembangunan, April
2006, Volume 1, Nomor 2
Abstract
The Study on the development of cooperation is done
not only in Indonesia but also other developing countries in the world. For
example which is carried out by Pollnac, it discussed about the various
disadvantages and advantages of cooperation in countries such as Africa, Asia,
and Soutg America. There are still a lot of problems on how the cooperation
that is the supporting economy part of country can face low tide, that all of
these are influenced by a lot of factors such as human resources, political
will of a country, unbalanced economy sector, etc. These were the reason why
the study was carried out. In this research, all the problems connecting with
the development of the cooperation concerned with the development of the Nias
district was part of the study that was carried out in this research. As the
problems that are put forward, that is. How far is the influence of the human
resource quality in maintaining the cooperation towards the development of
Village Cooperation Unit in Nias district. The researcj carried out, proved
that some interesting things are worth studied further. Such as there are some
discoveries on factors significantly proven as a factor from the development of
Village Cooperation Unit and they are : theoretically these research
discoveries strengthen the support on the power of the government’s role in
determining the development of the cooperation, especially the Village
Cooperation Unit. These discoveries, overall, gives a conclusion that
conditions that is expected by Mohammad Hatta which is, the cooperation can
develop with its indpendence is far from reality and hope, because the quality
of a human resource cooperation managing has an ability as a tool for catching
chances that is provided by the government through various assistance and
training programs.
Keyword : cooperation,
development, human resource quality.
1.
Pendahuluan
Gejala
ketimpangan pembangunan masih terjadi hingga di penghujung tahun 1990-an.
Seperti misalnya dengan acuan yang hampir sama, Haeruman Js (1996, 44-48),
menunjukkan bahwa daerah-daerah di Pulau Jawa mengalami perkembangan ekonomi
yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan daerah-daerah di luar jawa. Kondisi
ekonomi antardaerah di Kawasan Indonesia Barat (KIB) umumnya juga berbeda
dengan antardaerah di kawasan Indonesia Timur (KIT). Demikian pula kondisi
ekonomi perkotaan, berbeda jauh dengan kondisi ekonomi pedesaan.
Terjadinya ketimpangan antardaerah atau kawasan di
Indonesia, menurut Haeruman Js 9=(1996) berkaitan erat dengan pola dan strategi
pembangunan yang secara nasional sebenarnya memiliki pola umum yang sama
disetiap dareah. Namun dalam implementasi memiliki beberapa perbedaan yang
mencolok antardaerah. Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mengurangi
kesenjangan pembangunan antardaerah, antara lain dengan mengembangkan program
bantuan pembangunan daerah yang dialokasikan dalam bentuk program inpres ke
daerah-daerah yang kondisi perekonomiannya relatif terbelakang.
Gejala yang sama juga telah terjadi di Provinsi
Sumatera Utara, yaitu hingga tahun 2002 masih terlihat adanya kesenjangan
pencapaian pembangunan antardaerah. Kesenjangan pembangunan yang terjadi di
Kabupaten Nias dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya tampaknya merupakan
gejala umum dan banyak di alami oleh daerah-daerah lain di tanah air bahkan di
negara-negara berkembang lainnya, walaupun program-program percepatan
pembangunan seperti proyek-proyek IDT dan P2KT telah berlangsung cukup lama,
namun tampaknya belum banyak membantu mengurangi kesenjangan yang terjadi.
Eksistensi KUD yang seyogianya merupakan institusi
yang harus lebih di kembangkan, mengingat desa-desa di Kabupaten Nias sebagian
besar masih tertinggal, bahkan sebagian besar
desa-desa itu belum dapat dilalui kendaraan, baik roda dua maupun roda
empat. Terjadinya ketimpangan dari aspek jumlah koperasi yang tidak merata pada
masing-masing kecamatan di Kabupaten Nias, tentunya turut memberikan kontribusi
terhadap lambannya perkembangan koperasi unit desa, sehingga wajar jika jumlah
KUD di seluruh Kabupaten Nias hingga saat ini hanya 17 KUD yang aktif dan 7
tidak aktif.
Oleh karena itu, dalam konteks mengatasi ketimpangan
pembangunan di Kabupaten Nias, upaya pembangunan koperasi, khususnya Koperasi
Unit Desa yang sejak lama telah terbentuk menjadi salah satu alternatif yang
relevan.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah
yang hendak diteliti dalam penelitian ini dapat dirumuskan menjadi “Sejauh mana
pengaruh kualitas sumberdaya manusia pengelola koperasi terhadap perkembangan
Koperasi Unit Desa di Kabupaten Nias?”.
2.
Metode
Penelitian ini
berbentuk eksplanasi, dengan lokasi penelitian di Kabupaten Nias. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh institusi Koperasi Unit Desa (KUD) yang
masih aktif di Kabupaten Nias. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah
melalui wawancara dengan instrumen kuesioner.
Analisis didasarkan pada pengujian terhadap hubungan
antara variabel kualitas sumber daya manusia terhadap variabel perkembangan
koperasi yang dikontrol dengan variabel institusi pemerintah institusi swasta
perusahaan pribadi dan dukungan anggota KUD.
Selanjutnya untuk mengetahui kemurnian hubungan antara variabel kualitas
sumberdaya manusi pengelola koperasi terhadap perkembangan koperasi unit desa
di Kabupaten Nias dari pengaruh variabel bantuan institusi pemerintah,
institusi swasta, pribadi maupun variabel dukungan antara anggota koperasi
dilakukan pengujian koefisien parsial dengan tingkat signifikan = 0,05.
Nama
: Ani Puji Lestari
NPM/
Kelas : 20211909/2EB09
Fak./Jurusan
: Ekonomi/Akuntansi
Tahun
: 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar