My Blog


Minggu, 09 Desember 2012

Review Jurnal Ekonomi Koperasi (6)


Review 6 :
Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori

Persepsi Anggota Terhadap Kualitas Pelayanan Koperasi Unit Desa Di Kabupaten Sleman

Oleh :
Sumadi*)
LOGIKA, Volume 5, Nomor 6, Juli 2001

  • Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori
Setiap kegiatan yang dapat dinilai kualitasnya sudah sewajarnya mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh dari siapa saja atau lembaga manapun. Sebuah unit usaha termasuk salah satu lembaga yangmenyediakan jasanya, produknya atau bentuk aktivitas lain yang dapat dinilai kualitasnya oleh para pemakainya. Permasalahan kualitas menjadi semakin penting untuk saat ini dan juga di waktu-waktu yang akan datang, sebab setiap orang atau lembaga yang berhubungan saling menginginkan adanya peningkatan kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan keadaan saat ini. Apabila dalam sistem pasar bebas dan semakin banyaknya lembaga-lembaga yang dapat menyediakan jasa atau produk yang sejenis atau produk penggantinya. Konsumen akan demikian mudah meninggalkan perusahaan yang tidak dapat memenuhi persyaratan kualitas seperti yang diinginkan atau yang diharapkan. Seperti yang telah dikemukakan di awal bahwa penelitian ini mengajukan sebuah judul “Persepsi anggota terhadap kualitas pelayanan Koperasi Unit Desa” yang mengambil lokasi di Kabupaten Sleman.
Beberapapengertian dan konsep yangsekiranyaperlu dikemukakan dalam menyusun sebuah model kerangka teoritik ini antara lain kualitas pelayanan, persepsi anggota atau konsumen dan lembaga Koperasi Unit Desa itu sendiri.

·         Kualitas Pelayanan
Pelayanan merupakan segala aktivitas yang dilakukan oleh sebuah lembaga untuk memberikan sesuatu yang dibutuhkan dan diinginkan agar pemakai jasanya, menjadi puas. Untuk dapat memberikan kepuasan yang menyeluruh atau totalitas bagi konsumen, maka perlu peningkatan kualitas sistem pelayanan, peningkatan kinerja organisasi atau lembaga serta peningkatan kualitas produk yang ditawarkan. Suatu barang atau jasa akan dipersepsikan mempunyai kualitas oleh konsumennya apabila barang atau jasa tersebut cocok atau sesuai untuk digunakan oleh pemakainya (Juran, 1988 ).Kualitas biasanya menggambarkan karakteristik langsung dari suatu produk seperti performansi, kehandalan, mudah dalam penggunaan dan keindahannya (Vincent, 1997).Oleh sebab itu suatu produk atau jasa harus dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan keinginan disesuaikan dengan apa yang diharapkan oleh pemakainya. Produk tidak hanya benda yang berwujud yang dapat ditangkap dengan panca indra saja, tetapi meliputi berbagai bentuk. Produk dapat berupa barang-barang yang berwujud jasa atau service dan perangkat lunak atau soft ware (Juran, 1988). Menurut Smart (1982), terdapat tiga tingkat kepuasan yang dapat dirasakan oleh konsumen, yaitu kepuasan akan sistem yang diberikan oleh sebuah lembaga atau perusahaan, seperti sistem pemasaran, kepuasan akan reputasi perusahaan dan menimbulkan nilai tersendiri bagi yang menggunakan jasanya serta kepuasan atas produk-produk yang diberikan oleh perusahaan.

·         Persepsi Anggota Koperasi tentang Mutu Pelayanan
Ditinjau dari kaca mata total quality management, sebuah perusahaan harus selalu berusaha untuk memuaskan pelanggannya. Konsumen yang merasa puas terhadap apa yang dihasilkan dan disediakan akan memberikan nilai dan keuntungan bagi perusahaan dalam jangka panjang. Dalam konteks total quality management dikenal hubungan pemasok dan pelanggan (Vincent, 1997. Hubungan tersebut harus harmonis dan dibangun untuk saling menguntungkan. Dari segi konteks hubungan pemasok - pelanggan,Koperasi Unit Desa (KUD) masuk kategori pemasok, sedangkan anggota KUD sebagai pelanggan atau konsumen. Agar koperasi dapat memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas maka perlu berbagai usaha perbaikan yang sifatnya terus-menerus di bidang usahanya. Perbaikan kualitas pelayanan meliputi aspek-aspek yang berada di dalam atau berasal dari dalam koperasi, dari pendukungnya serta dari para pelanggannya. Pelanggan adalah semua orang yang menuntut perusahaan untuk memenuhi suatu standar kualitas tertentu, danakan berpengaruh terhadap kinerja usaha perusahaan (Vincent, 1997 ). Dalam sistem kualitas modern dikenal 3 Macam pelanggan (Vincent, 1977 ) yaitu :
1)      Pelanggan internal (internal customer), yaitu orang yang berada di dalam perusahaan dan memiliki pengaruh pada performansi pekerjaan, seperti bagian pembelian, produksi, penjualan, pembayaran gaji, rekruitmen karyawan dan sebagainya.
2)      Pelanggan antara (intermediate customer), yaitumereka yang bertindak atau berperan sebagai perantara, bukan sebagai pemakai produk akhir . Yang termasuk pelanggan ini antara lain distributor, agen, lembaga keuangan dan sebagainya.
3)      Pelanggan eksternal ( external customer ), yaitu pembeli atau pemakai produk akhir. Mereka sering disebut sebagai pelanggan nyata ( real customer). Pelanggan ini adalah yang membayar untuk menggunakan atau mengkonsumsi produk yang dihasilkan.
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan dalam menilai kualitas produk yang sebenarnya produk itu sama. Faktor itu dapat berasal dari luar diri seseorang maupun yang berasal dari dalam diri seseorang. Faktor-faktor yang berasal dari luar antara lain faktor sosial dan kebudayaan, sedangkan yang berasal dari dalam diri seseorang adalah pribadi dan psikologis (Kotler, 1997). Yang termasuk faktor psikologis adalah motivasi, sikap, belajar (learning) dan persepsi. Persepsi dapat diartikan sebagai proses seseorang individu memilih, mengorganisir, dan menafsirkan masukan-masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti (Kotler, 1997). Orang dapat memberikan persepsi yang berbeda terhadap obyek rangsangan yang sama karena 3 proses yang berkenaan dengan persepsi, yaitu penerimaan rangsangan secara selektif, perubahan makna informasi selektif dan mengingat sesuatu secara selektif (Kotler 1997).Menurut Zelthmal (1988) persepsi kualitas adalah anggapan dari sisi konsumen mengenai keistimewaan suatu produk. Dalam menilai kualitas suatu produk konsumen mendasarkan pada berbagai isyarat infon-nasi yang mereka asosiasikan dengan produk. Informasi tersebut dapat berupa atribut intrinksik dan atribut ekstrisik. Termasuk dalam atribut intrinsik adalah spesifikasi, ukuran, atau daya tahan, keawetan, kehandalan dan ciri lain yang sifatnya nyata dan mudah diukur, sedangkan termasuk atribut ekstrinsik adalah merk produk, pelayanan, jaminan dan faktor pendukung produk yang lain yang sifatnya abstrak. Dalam konsumen tidak memiliki informasi yang cukup atas produk,maka atribut ekstrinsik lebih mempunyai peran dalam menilai kualitas produk.
Menurut Mowen dalam Kasall (1998) persepsi sebagai suatu proses dimana individu-individu terekspos oleh informasi, menyediakan kapasitas prosesor yang lebih luas, dan meninterpretasikan informasi tersebut. Suatu persepsi seseorang tercipta karena adanya stimulan dari luar dirinya, yang masuk dalam benaknya, kemudian diinterpretasikan. Oleh sebab itu suatu stimulus yang sama dapat diinterpretasikan berbeda oleh orang yang berbeda. Perbedaan itu dapat terjadi karena budaya yang berbeda, pengalaman yang berbeda atau banyak sedikitnya informasi yang masuk pada orang-orang yang bersangkutan. Koperasi Unit Desa (KUD) adalah koperasi serba usaha berbadan hukum didesa-desa yang meliputi pemukiman dengan wilayah kerjanya dikelompokkan dalam kesatuan yang merupakan kesatuan ekonomi terkecil dari kerangka pembangunan pedesaan, yang merupakan satu wadah organisasi dan pengembangan bagi berbagai kegiatan ekonomi diwilayah yang bersangkutan melalui suatu badan usaha. Sesuai pengertian dalam Undang-UndangNomor 12 tahun 1967 bahwa koperasi di samping mempunyai sifat sosial, namun juga bersifat ekonomis. Oleh sebab itu perilaku usahanya harus didasarkan prinsip - prinsip ekonomis dan bisnis, agar tujuan untuk dapat mensejahterakan rakyatnya dapat tercapai. Terlebih pada KUD yang sifat usahanya multi purpose atau serba usaha sudah selayaknya dapat memberikan arti bagi para anggotanya. Anggota akan mempunyai sifat loyal dan memberikan dukungan yang posistif bagi KUD apabila ia merasakan manfaatnya. Usaha-usaha bisnis yang dilakukan oleh KUD sudah seharusnya dapat dirasakan manfaatnya dan dapat memberikan kepuasan para anggota dan pelanggannya. Manfaat apa yang diperoleh anggota dan apakah dia merasa puas tentunya didasarkan pada produk dan berbagai atribut pelayanan KUD kepada mereka. Faktor produk yang ditawarkan KUD kepada para anggotanya, sistem manajerial dan pelayanan dan kelembagaan KUD sebagai faktor stimulan, sedangkan faktor psikologis para anggota yang berupa persepsi merupakan faktor transformasi pengolah stimulimasukan dan tanggapan para anggota merupakan respon atas kinerja koperasi atas kualitas pelayanan. Berdasarkan alur pemikiran tersebut maka model teoritik penelitian ini adalah stimuli yang berupa produk-produk yang ditawarkan KUD, Sistem pelayanan kepada anggota ,Organisasi dan kelembagaan. Stimuli ini kemudian masuk dalam persepsi anggota diolah dan diinterpretasikan dan menghasilkan respon yang berupa penilaian baik dan buruk atas kualitas stimuli yang ada dan dilakukan oleh KUD. Model tersebut dapat digambarkan dalam bentuk skema seperti skema di bawah ini.

·         Organisasi Dan Kelembagaan
Temasuk produk yang disediakai adalah barang-barang adalah
a.       Keperluan pertanian seperti: pengadaan pupuk, insektisida, bibit.
b.      Keperluan dan kebutuhan hidup sehari-hari: gula, teh, bumbu-bumbu dan sebagainya.
c.       Warung telekomunikasi (wartel).

·         Termasuk Sistem Pelayanan
a.       Waktu yang leluasa, jelas dan pasti dalam melayani anggota.
b.      Kecepatan dalam pelayanan.
c.       Keramahan dalam melayani anggotanya.
d.      Kemudahan dan pemberian pertolongan terhadap anggota yang sedang mengalami kesulitan-kesulitan tertentu.
e.       Penyediakan informasi dan petunjuk penggunaan produk yang disediakan KUD
f.       Ketepatan dalam pencatatan listrik.

·         Yang termasuk dalam sub variabel organisasi dan Kelembagaan
a.       Rasa ikut memiliki KUD.
b.      Kebanggaan terhadap koperasi.
c.       Kepuasan terhadap kinerja pengurus dan pengelola KUD.
d.      Kepuasan terhadap manajemen atau cara-cara mengelola KUD.

Nama                     : Ani Puji Lestari        
NPM/ Kelas           : 20211909/2EB09
Fak./Jurusan          : Ekonomi/Akuntansi
Tahun                    : 2012


Tidak ada komentar:

Posting Komentar